5Keutamaan Surat Al-Kafirun yang Luar Biasa. √ Islamic Base. Review by : Redaksi Dalamislam. Surat Al Kafirun adalah surat ke 109 dalam Al-Quran dan terdiri atas 6 ayat. Surat ini tergolong sebagai surat makkiyah karena diturunkan saat Rasulullah masih di Mekkah dan diturunkan setelah surat Al Maun. Secara umum, surat Al Kafirun mengandung Namunsepanjang sejarah peradaban manusia, belum ada yang mampu membuat satupun buku yang dapat menyaingi kehebatan al-Quran. Baca juga: Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 22-23 Berikut ini tafsir surat al-Baqarah ayat 23-24 tentang tantangan kepada kaum musyrikin mengenai al-Quran. Tafsir Surat al-Baqarah Ayat 23 Pemakaiannama Al-Quran dinukilkan dari surat Al-Qiyaamah ayat 17 dan ayat 18. Al-Quran terdiri dari 114 Surat, 6.236 Ayat (sebagian ulama mengatakan 6666 ayat), 77.439 kata, 74437 kalimat dan 323.015 huruf (ada juga yang mengatakan 325345 huruf) yang diturunkan dalam kurun waktu 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari [1]. Hasilpencarian tentang SURAT+Al-ALAQ+AYAT+1. tafsir Surat An-Nahl Ayat 16. bintang-bintang di langit sebagai petunjuk, bila tidak mengetahui jalan yang harus ditempuh dan tersesat [1 ~ FATIHAH AL-KITAB (PEMBUKA KITAB SUCI) Pendahuluan: Makkiyyah, 7 ayat ~ Surat al-Fâtihah ini termasuk . سُوْرَةُ الْفَاتِحَةِ Suurah al-Faatihah Pendahuluan Tidak ada satupun surat yang lebih dekat kepada kita melebihi Surat al-Fatihah. Karena surat ini kita baca minimal belasan kali setiap hari. Dan itu sifatnya wajib. Hal ini menunjukkan salah satu keutamaan Surat al-Fatihah secara langsung dan berulang-ulang setiap waktu. Pada kesempatan kali ini, marilah kita luangkan sejenak. Waktu dan perhatian kita untuk memahami makna, nama-nama lain, keutamaan, dan tadabur untuk surat yang mulia ini. Semoga Allah Swt. melimpahkan kemudahan. *** 1. Makna al-Fatihah Secara bahasa, al-Fatihah artinya pembuka. Dari kata fataha-yaftahu, artinya membuka. Dari kata ini pula terbentuk kata miftah, artinya alat untuk membuka, alias kunci. Disebut surat al-Fatihah, karena surat ini biasa memiliki fungsi sebagai a. Pembukaan shalat Setiap shalat, kita selalu mengawalinya dengan membaca surat al-Fatihah. Bahkan bukan hanya di awal shalat. Namun juga di awal setiap rakaat. b. Pembukaan al-Qur’an Sebagaimana kita ketahui bersama. Bahwa surat yang pertama dalam mushaf al-Qur’an adalah surat al-Fatihah. Sehingga surat ini menjadi pembukaan bagi mushaf al-Qur’an. Mushaf dibaca mus-haf, bukan mu-shaf. Artinya himpunan, dokumen dan catatan al-Qur’an yang tertulis secara lengkap. Istilah ini hanya untuk membedakan antara al-Qur’an yang ada di Lauhul Mahfuzh, dan al-Qur’an yang biasa kita pegang dan baca. Baca Juga Membaca al-Fatihah, Doa dan Surat Pendek dalam Shalat *** 2. Nama Lain Surat al-Fatihah Surat al-Fatihah memiliki banyak nama, di antaranya adalah sebagai berikut a. Ummul Kitab Ummu atau ummi artinya induk. Al-Kitab adalah nama lain dari al-Qur’an. Jadi Ummul Kitab artinya adalah induk al-Qur’an. Karena al-Fatihah mengandung seluruh makna al-Qur’an secara umum. Mencakup pokok-pokok aqidah, syariat maupun akhlak. b. al-Matsani Al-Matsani artinya yang diulang-ulang. Karena al-Fatihah selalu diulang dalam setiap rakaat shalat. Setiap hari. Dan tidak ada sebuah surat yang diulang melebihi surat al-Fatihah. c. al-Hamdu Karena awal surat ini diawali dengan kata al-Hamdu. d. ash-Shalah Kata ash-Shalah di sini artinya shalat. Surat al-Fatihah disebut shalat, karena shalat tidak sah tanpa membaca al-Fatihah. Hal ini seperti kata wajah untuk menunjuk seseorang secara keseluruhan. e. asy-Syifa’ Artinya penyembuh. Berdasarkan sebuah hadits yang menyebut surat al-Fatihah sebagai penyembuh. Penyembuh di sini bisa bermakna menyembuhkan penyakit hati, maupun menyembuhkan penyakit lahiriyah. f. ar-Ruqyah Hal ini berdasarkan sebuah hadits. Bahwa ada seorang shahabat yang menggunakan al-Fatihah untuk meruqyah orang yang sakit. g. Asasul Qur’an Artinya pondasi al-Qur’an. Demikian nama ini disampaikan oleh Ibnu Abbas. Seorang shahabat yang secara khusus memperoleh doa dari Rasulullah Saw. supaya memperoleh pemahaman al-Qur’an. h. al-Waqiyah Artinya pelindung. Demikian nama ini disematkan oleh Sufyan bin Uyainah. Salah seorang pemuka ahli tafsir. i. al-Kafiyah Artinya yang mencukupi. Demikian disebutkan oleh Yahya bin Abi Katsir. *** 3. Keutamaan Surat al-Fatihah Setelah kita mengetahui nama-nama lain dari al-Fatihah, tentunya kita sudah pula memahami keutamaan dan fadhilah surat al-Fatihah ini. Jadi dari namanya yang demikian banyak, kita pun sudah otomatis memahami keagungan dari surat ini. Secara khusus terdapat banyak hadits yang menunjukkan kemuliaan dan keagungan surat al-Fatihah. Di antaranya adalah sebagai berikut a. Bisa digunakan untuk meruqyah Hal ini berdasarkan hadits berikut عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كُنَّا فِي مَسِيرٍ لَنَا فَنَزَلْنَا فَجَاءَتْ جَارِيَةٌ فَقَالَتْ إِنَّ سَيِّدَ الْحَيِّ سَلِيمٌ وَإِنَّ نَفَرَنَا غَيْبٌ فَهَلْ مِنْكُمْ رَاقٍ فَقَامَ مَعَهَا رَجُلٌ مَا كُنَّا نَأْبُنُهُ بِرُقْيَةٍ فَرَقَاهُ فَبَرَأَ فَأَمَرَ لَهُ بِثَلَاثِينَ شَاةً وَسَقَانَا لَبَنًا فَلَمَّا رَجَعَ قُلْنَا لَهُ أَكُنْتَ تُحْسِنُ رُقْيَةً أَوْ كُنْتَ تَرْقِي قَالَ لَا مَا رَقَيْتُ إِلَّا بِأُمِّ الْكِتَابِ قُلْنَا لَا تُحْدِثُوا شَيْئًا حَتَّى نَأْتِيَ أَوْ نَسْأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ ذَكَرْنَاهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ وَمَا كَانَ يُدْرِيهِ أَنَّهَا رُقْيَةٌ اقْسِمُوا وَاضْرِبُوا لِي بِسَهْمٍ Dari Abu Sa’id Al Khudri ia berkata Dalam perjalanan yang kami lakukan, kami singgah di suatu tempat. Lalu datanglah seorang wanita dan berkata, “Sesungguhnya ada seorang kepala kampung sakit, sementara orang-orang kami sedang tiada. Apakah salah seorang dari kalian ada yang bisa meruqyah?” Maka berdirilah seorang laki-laki yang kami sendiri tidak tahu bahwa ia bisa meruqyah. Ia beranjak bersama wanita itu, lalu meruqyah, dan ternyata yang diruqyah sembuh. Kemudian sang kepala kampung memerintahkan agar laki-laki itu diberi tiga puluh ekor kambing, dan kami pun diberinya minuman susu. Setelah pulang, kami bertanya padanya, “Apakah kamu memang seorang yang pandai meruqyah?” Ia menjawab, “Tidak, dan tidaklah aku meruqyahnya, kecuali dengan Ummul Kitab Surat al-Fatihah.” Kami katakan, “Janganlah kalian berbuat apa-apa, hingga kita sampai kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dan bertanya pada beliau.” Ketika kami sampai di Madinah, kami pun menuturkan hal itu pada Nabi shallallahu alaihi wasallam. Dan beliau bersabda “Bagaimana dia tahu bahwa surat ini adalah ruqyah. Berilah aku bagian dari kambing itu.” HR. Imam Bukhari. b. Surat Yang Paling Agung Hal ini berdasarkan hadits berikut أُصَلِّي قَالَ أَلَمْ يَقُلْ اللَّهُ { اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ } ثُمَّ قَالَ أَلَا أُعَلِّمُكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ الْمَسْجِدِ فَأَخَذَ بِيَدِي فَلَمَّا أَرَدْنَا أَنْ نَخْرُجَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ قُلْتَ لَأُعَلِّمَنَّكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ مِنْ الْقُرْآنِ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ Dari Abu Sa’id Al Mu’alla ia berkata Suatu ketika aku sedang shalat. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memanggilku. Namun aku tidak menjawab panggilannya. Seusai shalat, aku berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya tadi aku sedang shalat.” Beliau bersabda, “Bukankah Allah telah berfirman Penuhilah panggilan Allah dan panggilan Rasul-Nya bila ia mengajak kalian.'” Kemudian beliau bersabda, “Maukah kamu aku ajari satu surat yang paling agung yang terdapat dalam Al-Qur`an sebelum kamu keluar dari Masjid?” Lalu beliau memegang tanganku, dan ketika kami hendak keluar, aku berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Anda telah berkata, Sungguh, aku akan mengajarkan padamu suatu surat yang paling agung dari Al Qur`an.'” Beliau pun bersabda, “Surat itu adalah Al-Hamdu lilahi Rabbil alamiin. Ia adalah As-Sab’u Al Matsaani dan surat al-Qur`an yang paling agung, yang telah diberikan kepadaku.” HR. Imam Bukhari. *** 4. Tadabur Per Ayat Sekarang marilah bersama-sama kita mentadaburi Surat yang paling mulia dalam al-Qur’an ini. Semoga Allah membukakan pintu hikmah-Nya bagi kita semua. a. Ayat pertama بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Ya Allah. Dengan nama-Mu aku membaca kitab-Mu. Untuk ridha-Mu aku menghadapkan wajahku pada-Mu. Dengan nama-Mu aku memulai setiap amal saleh. Hanya untuk-Mu aku melakukan kebaikan. Dengan dua sifat-Mu yang paling utama ar-Rahman ar-Rahim. Yang Maha Pengasih, memberikan segala kecukupan bagi setiap makhluk. Juga setiap manusia, baik yang taat maupun jahat. Semuanya Engkau cukupi dengan hikmah-Mu. Yang Maha Penyayang. Kepada setiap hamba-Mu yang taat. Melebihi sayangnya seorang ibu kepada anaknya seorang manusia kepada dirinya sendiri. b. Ayat kedua الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ Hanya Engkau yang berhak atas segala pujian. Tidak ada yang pantas memperoleh pujian. Melainkan harus melalui pujian untuk-Mu terlebih dahulu. Bahwa pujian kepada selain-Mu. Hanyalah perantara. Namun yang benar-benar berhak dipuji hanyalah Engkau saja. Engkau berhak dipuji, sebagai sifat-Mu Yang Maha Terpuji. Tanpa harus aku merasa Engkau beri nikmat. Karena betapa aku tidak mampu menghitung-hitung nikmat yang Engkau limpahkan padaku. Setiap saat. Bermilyar, bertrilyun hingga tidak bisa terhitung. Setiap detik. Setiap seperjuta detik. c. Ayat ketiga الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Sungguh Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Engkau ajari kami untuk mengenal dua sifat-Mu yang paling pokok ini. Sebelum Engkau mengenalkan sifat-sifat-Mu yang lain. Yang semua sifat-Mu adalah sempurna. Namun yang paling pokok. Paling utama. Engkau adalah Maha Pengasih. Dan Maha Penyayang. d. Ayat keempat مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ Engkaulah Raja yang sesungguhnya. Yang kami taati secara mutlak. Tanpa banyak bertanya. Tanpa terlalu banyak berpikir. Engkau Raja pada hari pembalasan. Membalas setiap perbuatan baik minimal sepuluh kali lipat. Plus menghapus satu dosa yang telah kami kerjakan. Membalas setiap amal keburukan. Dengan keadilan yang tiada cela sedikit pun. e. Ayat kelima إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ Hanya kepada-Mu kami menyembah. Kami bersama-sama menghadap pada-Mu. Sebanyak mungkin kami telah berusaha berkumpul. Baik di masjid-Mu maupun di bagian lain dari hamparan bumi-Mu. Kami berusaha sekuat tenaga yang kami mampu. Untuk taat selalu pada-Mu. Oleh karena itulah. Kami memberanikan diri untuk meminta pertolongan dari-Mu. Kalau bukan Engkau. Lantas kepada siapa kami bisa meminta pertolongan. Dengan pertolongan yang sesungguhnya. Mengentaskan dari setiap masalah hingga ke akar-akarnya. Menyembuhkan setiap penyakit dengan sebersih-bersihnya. Hingga yang tinggal adalah kesehatan. Kecukupan. Kemuliaan. Ketenangan. Hidup di dunia hingga di akhirat. Dengan selamat. f. Ayat keenam اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ Ya Allah. Setiap waktu aku mengaku sebagai orang yang sangat bodoh. Aku berlindung pada-Mu dari sifat sok tahu. Sok pintar. Tanpa-Mu kami semua adalah bodoh dalam arti yang sesungguhnya. Tak tahu arah. Maka tunjukkanlah kepada kami selalu. Jalan kebenaran. Yang Engkau ridhai. Jalan yang selalu membuat kami tenteram. Damai. g. Ayat ketujuh صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ Yaitu. Jalan orang-orang yang senantiasa Engkau limpahkan kenikmatan. Kemarin, sekarang maupun yang akan datang. Dalam keadaan susah maupun senang. Sempit maupun lapang. Semua menjadi nikmat dengan rahmat-Mu. Dan Jauhkan ya Allah. Kami dari setiap jalan yang Engkau murkai. Jalan orang yang sudah tahu kebenaran, namun menolak melalui jalan itu. Sudah tahu jalan itu sesat, namun malah dia sengaja melewati. Manusia paling celaka. Jauhkanlah pula ya Allah. Kami dari sifat orang-orang yang tersesat. Orang yang tidak tahu arah. Orang yang tidak tahu mana jalan kebenaran, dan mana jalan kesesatan. Amin… Mohon kabulkanlah, ya Allah… Allahu a’lam. _________________ Sumber bacaan Tafsir al-Qur’an al-Azhim, atau biasa disebut Tafsir Ibnu Katsir. Merupakan salah satu kitab rujukan tafsir al-Qur’an yang paling utama setelah Tafsir ath-Thabari. Surat Al-Fatihah terdiri dari 7 ayat yang diulang terus menerus dalam Alqur'an atau disebut 'Sab'ul Matsani'. Bagi Mazhab Maliki, Al-Fatihah terdiri dari 6 ayat tanpa basmalah. Surah Al-Fatihah menjadi istimewa karena pembuka kitab suci Alqur'an atau disebut juga ummul Qur'an induk Alqur'an.Secara bahasa, Al-Fatiḥah artinya pembukaan. Surah ini diturunkan di Makkah atau disebut Surah Makkiyah. Surah ini merupakan surah terbaik dari 114 surah dalam Alqur'an. Surah Al-Fatihah memiliki ‎139 huruf dan ‎25 Keutamaan Surah Al-Fatihah1. Menjadi Syarat Sahnya Salat. Salat seseorang yang tidak membaca Surah Al-Fatihah atau pembuka Alquran maka salatnya dihukumi tidak sah. Dalam satu hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam SAW bersabda "Tidak sah salat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab Al-Fatihah." 2. Surah Paling Agung Diturunkan kepada para Nabi dan Surah Al-Fatihah tidak ada bandingannya baik di dalam kitab Taurat, Injil, Zabur dan dalam Alqur'an sendiri. Surah ini disebut merupakan induk dari segala surah di dalam Alqur'an 'Ummul Kitab. Keagungan Surah Al-Fatihah disebutkan dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi, Rasululah SAW bersabda "...Maukah aku ajarkan kepadamu satu surat yang tidak diturunkan di Taurat, Injil dan Zabur, dan dalam Alqur'an juga tidak ada yang sepertinya?" Ubay menjawab "Tentu, wahai Rasulullah." Rasulullah SAW bersabda "Bagaimana kamu membaca saat salat?" Perawi berkata "Maka Ubay membaca ummul Alqur'an Al Fatihah. Rasulullah bersabda "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah diturunkan di Taurat, Injil, Zabur dan dalam Alqur'an seperti itu, sesungguhnya ia adalah tujuh ayat yang diulang-ulang dan Alqur'an yang agung yang diberikan padaku." Abu Isa berkata Hadis ini hasan shahih. Hadis serupa juga disampaikan dari Anas bin Malik dan Abu Sa'id bin Al Mu' Penyembuh satu keutamaan Surah Al-Fatihah adalah dapat menyembuhkan penyakit atau Asy-Syafiyah yang menyembuhkan, dan Asy-Syifa' obat. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Sa'id Al Khudri RA, Nabi SAW bersabda "Bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah SAW berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung enggan untuk menjamu. Penduduk kampung itu lantas berkata kepada para sahabat yang mampir, "Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah karena pembesar kampung tersengat binatang dan terserang demam". Di antara para sahabat lantas berkata, "Iya ada." Lalu iapun mendatangi pembesar kampung dan meruqyahnya dengan membaca Surah Al-Fatihah. Maka pembesar kampung itupun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan disebutkan- ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan kepada Nabi SAW. Lalu ia mendatangi Nabi dan menceritakan kisahnya tadi kepada beliau. Ia berkata, "Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca Surah Al-Fatihah." Rasulullah SAW lantas tersenyum dan berkata, "Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?" Beliaupun bersabda, "Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian". HR. Bukhari dan Muslim. 4. Mendapat Jaminan dari Allah. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah berfirman "Aku membagi Al-Fatihah, antara Aku dan hamba-Ku dua bagian. Hamba-Ku berhak atas apa yang dimintanya. Ketika seorang hamba membaca 'alhamdulillahi rabbil 'alamin, maka Allah berfirman, "hamba-Ku memuji-Ku. Ketika dia mengucapkan arrahmanirrahim."Allah berfirman, "hamba-Ku memujiku. Ketika dia mengucapkan "Maliki yaumid din," Allah berfirman, hamba-Ku mengagungkan-Ku, dan mengatakan hamba-Ku pasrah kepada-Ku. Ketika dia mengucapkan "iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in," Allah berfirman, ini antara Aku dan hamba-Ku, baginya apa yang dia minta. Saat dia mengucapkan "ihdinas shiratal Mustaqim, shiratalladzina an'amta 'alaihim ghairil maghdlubi 'alaihim waladh dhallin," Allah berfirman, "ini untuk hamba-Ku dan baginya apa yang dia minta." HR. Muslim.5. Doa untuk Orang Mati. Dari Ibnu Umar yang mengatakan, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "ketika salah satu kalian ada yang mati maka janganlah kalian menahannya, segeralah kalian membawanya ke makam dan bacakanlah Al-Fatihah di samping kepalanya. HR. Al- Baihaqi.Berikut Lafaz Surah Al-Fatihan dan Artinya1. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّ nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙal-ḥamdu lillāhi rabbil-' puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,3. الرَّحْمٰنِ Maha Pengasih, Maha Penyayang,4. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗmāliki hari اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗiyyāka na'budu wa iyyāka nasta' kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ kami jalan yang lurus,7. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn.yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.rhs Surat Al-Fatihah Ejaan lain Al Fatehah adalah Surah yang diturunkan di Mekah makkiyyah dan terdiri dari 7 ayat. Al-Fatihah dimulai dengan Kalimat Bismillahirrohmanirrohim, merupakan surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap di antara surah-surah yang ada dalam Al-Qur’an. Surah ini disebut Al-Fatihah Pembukaan, juga dinamakan Ummul Qur’an induk Al-Qur’an atau Ummul Kitab induk Al-Kitab karena dia merupakan induk dari semua isi Al-Qur’ Bacaan, Arti dan Tafsir Singkat Surat Al-FatihahSurat Al-Fatihah ini melengkapi unsur-unsur pokok syari’at Islam, persesuaian surat ini dengan surat Al Baqoroh Sapi Betina, Kisah Nabi Musa as dan surat-surat sesudahnya ialah Surat Al Fatihah merupakan titik-titik pembahasan yang akan diperinci dalam surat Al Baqoroh dan surat-surat yang dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib Aku telah mendengar Rosululloh Muhammad saw bersabda“الله telah membagi Surat Al Fatihah di antara-Ku dan Hamba-Ku, sebagian Surat itu untuk-Ku dan sebagian yang lain untuk hamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku Aku mengabulkan segala yang dia minta”Ayat 1 BismillaahirrohmaanirrohiimBila Hamba membaca “Dengan Menyebut Nama الله Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang“. الله menjawab “Hamba-Ku memulai menyebut dengan asma-Ku dan wajib atas-Ku untuk menyempurnakan urusan-urusannya dan memberkahi keadaannya”.Dengan Menyebut Nama الله… disini seumpama menyebutkan seluruh Nama2 الله…Ayat 2 Al-hamdulillaaHi Robbil AalamiinBila Hamba membaca “Segala puji bagi الله, Tuhan semesta alam“. الله menjawab “Hamba-Ku memuji-Ku dan ia sudah mengetahui bahwa nikmat-nikmat yang berada pada dirinya berasal dari-Ku dan semua petaka yang aku hindarkan daripadanya itu juga berasal dari-Ku. Maka atas limpahan rahmat-Ku, Aku bersaksi pada kalian akan melipat gandakan padanya nikmat-nikmat dunia dan nikmat-nikmat akhirat serta menghindarkan dirinya dari petaka akhirat sebagaimana aku menghindarkan daripadanya petaka dunia”.Ayat 3 Ar-Rohmaanir-RohiimBila Hamba membaca “Maha Pengasih lagi Maha Penyayang“. الله menjawab “Hamba-Ku bersaksi kepada-Ku bahwa Aku Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan Aku bersaksi pada kalian, Aku akan menyempurnakan nikmat-Ku menjadi miliknya, dan Aku akan menganugerahkan pemberian-Ku sebagai kesempurnaannya”.Ayat 4 Maaliki yaumid-diinBila Hamba membaca “Yang Menguasai Hari Pembalasan“. الله menjawab “Aku bersaksi pada kalian sebagaimana ia mengetahui bahwa Aku sebagai Penguasa Hari Kemudian, maka Aku memudahkan kelak di Hari Kiamat atas hisabnya dan Aku mengabulkan seluruh kebajikan-kebajikannya dan Aku memaafkan seluruh perbuatan salahnya selama ia beribadah kepada-Ku”.Ayat 5 iyyaa kana’ budu wa iyyaa kanasta iinBila Hamba membaca “Hanya Engkau-lah yang kami sembah“. الله menjawab “Benar Hamba-Ku, hanya kepada-Ku ia menyembah, Aku bersaksi pada kalian sungguh Aku akan memberi pahala atas ibadahnya dengan suatu pahala yang dapat menutupi seluruh amal perbuatan salahnya dalam beribadah kepada-Ku”.Bila Hamba membaca “Dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan“. الله menjawab “Benar Hamba-Ku, hanya kepada-Ku ia meminta pertolongan dan kepada-Ku ia berlindung. Aku bersaksi pada kalian sungguh Aku akan menolongnya di dalam urusannya dan memudahkan dalam kesulitannya dan Aku menolongnya ketika ia berada di hari yang mencekam”.Ayat 6 iHdinash-shiroothol-mustaqiimAyat 7 Shiroothol-ladziina an amta alaihim, Ghoiril-magh-dhuu bi alaihim wa ladh-dhoo-lliinBila Hamba membaca “Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat“. الله menjawab “Semua permohonan hamba-hamba-Ku akan Ku-penuhi. Dan baginya segala yang dia minta dan Aku pasti mengabulkan seluruh cita-citanya dan Aku lindungi dia dari segala yang dia takuti”.Dikutip dari Tafsir As-Sofi, Jilid I hal. 75Demikianlah sedikit Tafsir Singkat Surat Al Fatihah, yang sesungguhnya sangat luaslah Tafsir Surat Al Fatihah perkataan keluar dari Hati, maka akan berpengaruh pada Hati, jika perkataan keluar dari lidah, maka ia tidak akan sampai ke QuranHadits-hadits Oleh Nur Kholik RidwanGus Dur adalah guru yang menjadi wasilah dijadikan Allah untuk melahirkan murid-murid, pengagum, dan mereka yang mencintainya. Guru umat manusia yang menawan ini, dikagumi bukan hanya terletak pada aspek fathonahnya, pemikiran-pemikirannya; tetapi juga cara perilakunya yang sederhana, banyak menolong orang, dan banyak melakukan silaturahmi, bahkan kepada mereka yang telah meninggal di kuburan Dur tidak hanya dekat dengan aktivis dan politisi, tetapi juga dengan para guru-guru tarekat, kiai-kiai sepuh; dan dengan wong ndeso di kampung, karena reputasi perjalanan kelilingnya untuk mendatangi pengajian orang-orang di kampung, sampai hari ini tampaknya belum ada yang menandingi kekuatan dan empatinya untuk soal itu. KH Anwar Zahid di kemudian hari bisa saja dari segi jumlahnya untuk datang ke kampung-kampung, bisa menandingi Gus Dur ketika diundang pengajian, tetapi apa yang disampaikan Gus Dur dan diperjuangkannya jelas Dur meninggalkan sejumlah karya, kebijakan sosial politik yang penting ketika dia menjadi presiden, monumen-monumen NGO, orang-orang yang mencintai-mengaguminya di kalangan para kiai muda; dan orang-orang yang senantiasa merindukannya di kalangan para aktivis. Mereka yang mengaguminya, mengekspresikan melalui banyak bentuk dan cara, sejalan dengan apa yang difikirkan dan hubungannya dengan guru bagian tulisan ini, untuk memperingati Haul ke-8 Gus Dur, saya akan menulis bebeberapa perjalanan, bertemu dengan orang-orang; berawal dari mereka yang merindukannya, dan orang-orang itu bercerita bertemu Gus Dur melalui ra’yu fil manam perjumpaan dalam mimpi, red.Cerita Wirid Surat al-Fatihah 100 KaliSuatu ketika, saya berkunjung di luar Jawa dalam rangka ikut menyebarkan pemikiran-pemikiran Gus Dur, Islam rahmatan lilalamin, hubbul wathon minal iman, dan Aswaja an-Nahdliyyah. Di antara perjalanan itu, saya berjumpa dengan seorang yang memudawamahkan dzikir surat al-Fatihah 100 x. Perawakannya kerempeng, tetapi aktivitasnya ngopeni kader-kader muda untuk berdiskusi, menelaah buku-buku Gus Dur, dan persoalan-persoalan kebangsaan, patut ditiru. Dalam pergulatannya, aktivis yang tinggal di luar Jawa ini, selalu memikirkan Gus Dur, selalu teringat dan ini, mewujudkan kerinduannya kepada Gus Dur dengan jalan ngopeni kader-kader muda untuk terus menerus bisa menghidupkan diskusi, dan memikirkan kondisi bangsa, sambil mencari jalan keluar yang memungkinkan bisa dilakukan di level yang paling kecil sekalipun di daerahnya, meskipun tidak terjun di dalam politik bertanya kepadanya “Sampean bisa istiqomah seperti ini, dzikir sampean apa Kang?”Sang aktivis menjawab sambil tersipu malu, dan diam agak lama. Sepertinya dia malu, mau mengungkapkan apa yang selama ini diwiridkannya. Tetapi entah kenapa, akhirnya dia menjawab juga “Fatihahan aja Kang 100 x. Yang lain-lain biasa saja, tidak teramat-amat, kecuali menjaga yang 5 waktu.”Saya lantas diam, sesekali saya alihkan pembicaraan. Lalu, saya sela tanya lagi “Yang Fatihah 100 x itu, dapat dari seorang guru apa gi mana?”Sang aktivis terdiam lagi, dan serasa berat untuk bercerita. Lama saya cerita-cerita soal yang lain. Lalu saya sela lagi, “Bagaimana yang 100 x itu tadi?” Akhirnya, sang aktivis pun bercerita “Ini saya baca setiap selesai shubuh, 100 x. Pokoknya dibaca saja, begitu terus doa?”Saya tanya lagi “Al-hamdulillah, ya, yang itu dari mana 100 x?”Aktivis ini, di tengah kehidupannya, berawal bukan dari seorang santri, tetapi kemudian belajar dengan para santri melalui perkenalan dengan komunitas yang dekat dengan pemikiran-pemikiran Gus Dur, dan sedikit-sedikit merindukannya, tanpa kehilangan hubungannya dengan orang-orang di luar komunitas santri. Sang aktivis terdecak mencintai Islam, bangsa Indonesia dan umat, salah satunya melalui wasilah pemikiran-pemikiran Gus aktivis akhirnya juga bercerita “Gini kang. Saya ini apalah, ya. Tapi saya ini, kalau sudah melihat foto Gus Dur dan cover bukunya itu, sering kali meleleh airmata ini. Suatu ketika saya ini bermimpi tiga kali melihat Gus Dur, dan yang ketiga itu yang paling penting.”“Saya bermimpi, pertama berada di sebuah jamaah sholawat-pengajian yang banyak orang, dan Gus Dur ada di atas panggung bersama beberapa kyai. Dalam hatiku terbersit ingin mendekat kepada Gus Dur. Cukup begini ini mimpi pertama. Pada hari berikutnya, saya bermimpi lagi, dalam momen yang sama, melihat Gus Dur ada di tengah jamaah sholawat-pengajian di panggung, dan tiba-tiba saya ingin naik ke panggung. Pada hari kedua ini, cukup begini ini mimpinya. Besuknya lagi mimpi yang ketiga, pada momen yang sama. Saya di atas panggung dan melihat Gus Dur seperti tidur di panggung padahal kyai-kyai lain pada terjaga.”Dalam mimpi ketiga itu, aktivis itu melanjutkan bahwa ia mendekat dan berkata kepada Gus Dur yang sepertinya tertidur “Gus, kyai-kyai yang lain itu pada terjaga Njenengan kok seperti tertidur?”Lalu Gus Dur tiba-tiba berkata “Jalan orang mendekatkan diri kepada Allah itu berbeda-beda. Mereka begitu, saya begini. Kamu ya, kamu harus ingat tujuan hidupmu, kamu harus ingat dunia dan akhirat, jangan hanya ingat dunia. Untuk itu, kamu istiqomah ya, baca surat al-Fatihah 100 x.”“Begitu kang, setelah itu saya istiqomah saja. 100x setelah shubuh gitu aja.”Sang aktivis ini, mengambil satu wirid yang dikenal di kalangan pengamal wirid, di mana wirid 100 x surat al-Fatihah ini biasa diamalkan oleh Gus Miek dan KH Achmad Shidiq, dan para ahli Dzikrul Ghofilin, yang mengambil dari guru-gurunya KH Abdul Hamid Pasuruan, KH Abdul Hamid Kajoran, KH Dalhar Watucongol, dan KH Mundzir Mangunsari. Dan, aktivis itu mengambil wirid surat al-Fatihah melalui Gus Dur, dengan jalan ra’yu fil manam. Mereka yang mewiridkan surat al-Fatihah ini, memasukkan di dalamnya kalimat al-Fatihah ini dikenal sebagai surat al-Kâfiyah mencukupi untuk berbagai keperluan, ats-Tsab`ul Matsânî 7 ayat yang diulang dalam sholat, Fatihatul Kitab, Ummul Qur’ân, Ummul Kitâb, dan lain-lain. Banyak hadits Nabi Muhammad menyebutkan keutamaan surat antara hadits Nabi Muhammad soal itu, adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam kitab Syu’bul Îmân dengan sanad jayyid dari Abdullah bin Jabir, bahwa Rasulullah bersabda “Maukah kamu saya beri khabar sebaik-baik surat Al-Qur’an yang diturunkan?” Abdullah bin Jabir berkata “Ya wahai Rosulallah.” Rasulullah lantas bersabda “Itu adalah Fâtihatul Kitâb, wa ahsabuhu.” Rasulullah bersabda lagi “Di dalamnya syifâ’un min kulli dâ’in/obat dari berbagai penyakit” HR Imam Baihaqi, Syu’bul Îmân, No. 2367; dan Imam Ahmad dalam Musnadnya, No. 17597; berkata muhaqqiq Musnad, sanadnya hasan; dan juga dalam Jalaluddin as-Suyuthi, Tafsîr Durrul Mantsûr fi Tafsîr al-Ma’tsûr, jilid I 16, yang menyebut sanadnya jayyid.Di dalam tradisi Dzikrul Ghofilin, wirid surat al-Fatihah ini, dijalankan dalam waktu 40 hari tidak boleh putus, dan dianjurkan dengan membaca Dzikrul Ghofilinnya selama 40 hari bersama baca surat al-Fatihahnya. Baru setelah itu, setiap hari surat al-Fatihah dibaca 100 x, dan boleh dicicil setiap selesai sholat 5 waktu. Amalan ini, berasal dari apa yang diresepkan oleh Imam al-Ghazali, shahibul Ihyâ’.Kembali kepada Gus Dur dan aktivis itu, hikmahnya ada banyak jalan dan cara mendekatkan diri kepada Allah, sesuai dengan kondisi dan ahwal masing-masing orang, dan guru-guru yang dijadikan panutan, serta anugerah Allah; dan bahwa soal hidup, diingatkan Gus Dur, harus memperhatikan akhirat dan dunia bukan hanya dunia aktivis itu, dipertemukan melalui jalan mimpi dengan seorang yang dijadikan guru oleh banyak orang, adalah sebuah anugerah dari Allah. Di antara bentuk syukurnya itu, sang aktivis terus menghidupkan dalam komunitas-komunitasnya, untuk tidak lelah berdiskusi, menelaah, dan melakukan dinamisasi, meskipun dalam artian politik praktis, mungkin yang seperti itu tidak dinilai penting; dan memudawamahkan wirid surat al-Fatihah 100x setiap selesai sholat shubuh. Dan, Gus Dur termasuk yang dijadikan Allah sebagai wasilah untuk membimbing orang-orang yang ditemuinya, sebagaimana kesaksian aktivis ini. Bimbingannya itu dirasakan oleh mereka yang merasakannya. Wallahu a’ adalah penulis buku “NU & Bangsa 1914-2010 Pergulatan Politik dan Kekuasaan”Bersambung, tentang sebagian yang diberi wirid Rabbanâ âtinâ min ladunka rohmatan wa hayyi’ lanâ min amrinâ rosyadâ oleh Gus Dur, dengan ada wasilahnya kepada Sunan Ampel.

kultum tentang surat al fatihah